Sabtu, 19 Oktober 2019

Contoh Soal Perencanaan SDM


TULISAN 2

B. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Pilihan Ganda!
1. Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaanya berintegrasi dengan rencana organisasi. Merupakan pengertian dari perencanaan sumber daya manusia menurut...
a.         Andrew E. Sikula.
b.         George Milkovich
c.         Paul C. Nystrom
d.        Dr. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si. Psi

2.    Yang bukan termasuk kepentingan Perencanaan Sumber Daya Manusia, yaitu...
a.         Kepentingan Individu
b.         Kepentingan Internasional.
c.         Kepentingan Nasional
d.        Kepentingan Organisasi

3. S uatu proses intensif, penyelidikan, penganalisisan, dan pembandingan informasi yang ada dengan norma standar yang berlaku. Merupakan pengertian dari...
a.         Peramalan Sumber Daya Manusia
b.         Perencanaan Sumber Daya Manusia
c.         Pengauditan Sumber Daya Manusia.
d.        Penyusunan Anggaran Sumber Daya Manusia

4.    Dibawah ini yang tidak termasuk teknik-teknik peramalan sebagai instrumen perencanaan...
a.         Ekstrapolasi
b.         Indeksasi
c.         Analisis kegiatan baru
d.        Analisis jabatan.

5. Menghubungkan sumber daya manusia yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa datang. Merupakan maksud dari...
a.         Tujuan.
b.         Manfaat
c.         Fungsi
d.        Langkah-langkah

Essai!
a)    Jelaskan pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom!
Jawab:
Perencanaan tenaga kerja atau perencanaan sumber daya manusia adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara ekonomis lebih bermanfaat.

b)   Kepentingan Perencanaan Sumber Daya Manusia ada 3, Jelaskan dan Sebutkan!
Jawab:
·      Kepentingan Individu: sangat penting bagi setiap individu pegawai, karena dapat membantu meningkatkan potensinya, begitu pula kepuasan pegawai dapat dicapai melalui perencanaan karier.
·      Kepentingan Organisasi: sangat penting bagi organisasi (perusahaan) dalam mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi. Dengan adanya perencanaan sumber daya manusia, dapat dipersiapkan calon-calon pegawai yang berpotensi untuk menduduki posisi manajer untuk masa yang akan datang.
·      Kepentingan Nasional: sangat bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini karena pegawai-pegawai yang berpotensi tinggi dapat dimanfaatkan pula oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional. Mereka dapat dijadikan tenaga-tenaga ahli dalam bidang tertentu untuk membantu program pemerintah.

c)    Sebutkan beberapa variabel yang sangat penting dan berpengaruh dalam aktivitas perencanaan organisasi!
Jawab:
·         Peramalan Bisnis
·         Perluasan dan Pengembangan Usaha
·         Rancangan dan Perubahan Struktur
·         Falsafah Manajemen
·         Peranan Pemerintah
·         Produk dan Kemampuan Manusia

d)   Dalam pengauditan sumber daya manusia, perlu diperhatikan aspek-aspek. Sebutkan!
Jawab:
·         Kualitas Kekuatan Kerja
·         Penentuan Kualitas
·         Daftar Kemampuan (Skill)
·         Turnover Kerja (Reputasi Tenaga Kerja)
·         Perubahan Secara Intern

e)    Jelaskan perbedaan peramalan pengaudit sumber daya manusia!
Jawab:
Peramalan sumber daya manusia untuk masa yang akan datang, sedangkan pengauditan lebih mengutamakan hal yang berhubungan dengan keadaan sekarang ini.









SUMBER:
·        Siagian, Sondang P. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
·   Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Contoh Soal Pendahuluan dan Ruang Lingkup Manajemen SDM


  TULISAN 1

A.    Pendahuluan dan Ruang Lingkup Manajemen SDM
Pilihan Ganda!
1.    Salah satu yang bukan termasuk dari pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah...
a.       Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pengkoordinasian
d.      Permasalahan.

2.    Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam...
a.       Mengatur
b.      Mengelola
c.       Memperhatikan.
d.      Memanfaatkan

3.    Yang bukan termasuk dari fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu...
a.       Integrasi
b.      Pemberhentian karyawan.
c.       Pemberian balas jasa
d.      Pemeliharaan tenaga kerja

4.    Dalam fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia salah satunya ada pengadaan tenaga kerja. Yang termasuk dalam pengadaan tenaga kerja tersebut, yaitu...
a.       Kebutuhan karyawan.
b.      Analisis jabatan
c.       Penarikan pegawai
d.      Penempatan kerja

5.    Untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian dan sumber daya manusia, perusahaan perlu menempatkan tenaga ahli dalam bidang...
a.       Akuntansi, Manajemen, Psikologi
b.      Akuntansi, Manajemen, Hukum
c.       Manajemen, Hukum, Psikologi.
d.      Manajemen, Hukum, Ilmu Komunikasi

Essai!
1)    Jelaskan pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia!
Jawab:
suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2)   Sumber Daya Manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Maksud dari kata ‘Keseimbangan’ bagaimana?
Jawab:
Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar. Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan.

3)   Manajemen Sumber Daya Manusia ada 6 fungsi operatif, apa sajakah itu?
Jawab:
·      Pengadaan tenaga kerja
·      Pengembangan tenaga kerja
·      Pemberian balas jasa
·      Integrasi
·      Pemeliharaan tenaga kerja
·      Pemisahan tenaga kerja

4)   Ada beberapa tantangan bagi Manajemen Sumber Daya Manusia, sebutkan!
Jawab:
·      Pencapaian tujuan masyarakat
·      Pencapaian tujuan organisasi
·      Pencapaian tujuan fungsional
·      Pencapaian tujuan pribadi

5)   Sebutkan beberapa yang mencakup dalam pemberian balas jasa yang ada di fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia!
Jawab:
a)    Balas jasa langsung terdiri dari:
-          Gaji/Upah
-          Insentif
b)   Balas jasa tak langsung terdiri dari:
-          Keuntungan (benefit)
-          Pelayanan/Kesejahteraan (services)














SUMBER:
·        Siagian, Sondang P. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
·   Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kamis, 10 Oktober 2019

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA



SISTEM PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA





Disusun Oleh:
Ana N. F. Roby                                  20216723
Erica Yulianita                                    22216351
Irma Yantika                                       23216591
Widya Hardea Sari                             27216637

Kelas:
4EB12


FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tersebut untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Tak ada kesempurnaan selain pada-Nya, kami menyadari bahwa tersusunnya Penulisan ini adalah berkat kuasa-Nya serta dorongan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.  Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca,
Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah tersebut.



Depok, Oktober 2019

Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perencanaan merupakan proses penentuan langkah-langkah yang akan dilakukan di masa datang. Atau disebut juga sebagai proses pengambilan keputusan sekarang untuk sesuatu hal yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Dilihat dari seluruh kegiatan yang dilakukan, masa posisi perencanaan terletak pada awal sekali, sebelum kegiatan atau fungsi lain dilakukan dalam kehidupan berkelompok atau organisasi. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lain akan berpijak pada perencanaan yang sudah disusun sebelumnya.
Perencanaan SDM perlu bagi suatu organisasi atau perusahaan supaya organisasi tersebut tidak mengalami hambatan bidang SDM dalam mencapai tujuannya dalam rangka menghadapi pengaruh-pengaruh perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, kebutuhan, lingkungan selalu berubah-ubah, maka perencanaan SDM harus dapat megakomodasi setiap gerak perubahan tersebut, bila organisasi yang bersangkutan tidak mau ketinggalan,. Oleh sebab itu, perencanaan SDM harus mengikuti perkembangan dan tuntutan perusahaan yang selalu berubah.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ada didalam makalah ini yaitu:
1.      Apa pengertian dan tujuan dari Perencanaan Sumber Daya Manusia?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi SDM?
3.      Apa hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran?
4.      Apa pengertian dan tujuan dari Anggaran dan Manajemen Keuangan?
5.      Apa pengertian Forecasting SDM?

C.    Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Perencanaan Sumber Daya Manusia
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi SDM
3.      Untuk mengetahui hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran
4.      Untuk mengetahui pengertian dan tujuan Anggaran dan Manajemen Keuangan
5.      Untuk mengetahui pengertian forecasting SDM

D.    Manfaat Penelitian
Agar kita semua dapat memahami perencanaan sumber daya manusia karena perencanaan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia yang baik akan menentukan kemajuan suatu perusahaan.







BAB II
PEMBAHASAN

SISTEM PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pengertian dan Tujuan Perencaan Sumber Daya Manusia
1.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Andrew E Sikula (1981:145) menyatakan bahwa “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja di definisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaan nya berintegrasi dengan rencaca organisasi.”
Perencamaam sumber daya menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom adalah proses peramalan, pengembangan, pengimpletasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahan yang mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara ekonomis lebih bermanfaat” –
Berdasarkan kedua pendapat diatas maka perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja dapat di artikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimpletasian, dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
1.2 Tujuan perencanaan sumber daya manusia .
Perecanaan sumber daya manusia hatus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan induvidu, organisasi, dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah menghubungkan sumber daya manusia yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa datang.
Menurut Arthur W. Sherman dan George W. Bohlander, tujuan sumber daya manusia adalah untuk mempergunakan SDM seefektif mungkin dan agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi persyaratan/kulifikasi dalam mengisi posisi yang kapan dan yang manapu mengalami kekosongan.
G. Steiner mengemukkan bahwa, perencanaan SDM merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan/sasarannya, melalui strategi pengembangan kontribusi pekerjanya di masa depan.
Tujuan-tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia berguna untuk melakukan dan kegiatan berikutnya, yang terdiri dari:
a.       Membuat perkiraan permintaan (kebutuhan) SDM dengan memperhatikan persediaan SDM yang telah dimiliki perusahaan. Dengan demikian akan dapat diketahui SDM yang perlu dicari/didapatkan, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun keterampilan/keahliannya (kualitas).
b.      Usaha melakukan inventarisasi kemampuan kerja pada SDM yang dimiliki perusahaan dan kemampuan berupa keterampilan/keahlian bidang kerja/jabatan yang akan diisi dapat digunakan untuk menetapkan kebutuhan SDM baru.
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia.
1.      Faktor Eksternal
a.       Faktor Ekonomi Nasional dan Global
Faktor ini secara langsung berpengaruh pada Rencana Strategi dan Renaca Operasional (Taktik) sebuah organisasi/perusahaan. Pengaruh itu mengharuskan perusahaan mempelajari kembali kekuatan dan keterbatasan yang dimilikinya dalam melaksanakan bisnis dibidangnya. Kekuatan perlu dikembangkan dalam memanfaatkan peluang bisnis karena trend perubahan ekonomi nasional atau internasional yang membaik. Kekuatan yang dimiliki harus dipergunakan juga untuk k eksistensi organisasi/perusahaan, dalam menghadapi trend pertumbuhan ekonomi sebaliknya, yang untuk jangka waktu mendatang menunjukkan gejala semakin memburuk. Sedang keterbatasan yang dimiliki salah satu dari kedua trend pertumbuhan ekonomi nasional atau global seperti tersebut diatas, harus diusahakan untuk diatasi. Kondisi itu secara pasti akan berpengaruh pada Rencana Strategi atau Rencana Operasional (Taktik) bisnis, sehingga diperlukan pula penyesuaian perencanaan SDM.
Misalnya perubahan strategi ekspor nasional, yang semula mengandalkan pada minyak bum dan gas alam(migas) beralih pada ekspor nonmigas, merupakan peluang yang luas bagi sebuah perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, bahkan untuk membuka bisnis baru. Kondisi itu akan mempengaruhi secara pasti perencanaan SDM karena terjadinya dinamika pekerjaan. Demikian pula kecenderungan pertumbuhan ekonomi global seperti terjadinya resesi ekonomi untuk jangka waktu yang cukup lama, telah memaksa organisasi/perusahaanuntuk menyesuaikan Strategi Bisnisnya dengan memfokuskannya pada usaha penyelamatan eksistensi dalam melaksanakan bisnisnya. Kondisi itu mengharuskan pula untuk melakukan penyesuaian perencanaan SDM, yang untuk banyak organisasi/perusahaan cenderung dilakukan dengan mengurangi tenaga kerja, yang difokuskan pada mempertahankan SDM kunci yang kompetitif.

b.      Faktor Sosial, Politik dan Hukum
Faktor-faktor ini tidak boleh dan tidak dapat diabaikan oleh sebuah organisasi/perusahaan, termasuk juga dalam perencanaan SDM. Faktor sosial nasional dan internasional yang menempatkan penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa inggris yang semakin penting dalam berkomunikasi, telah mengharuskan organisasi/perusahaan menjadikannya sebagai pertimbangan yang besar pengaruhnya terhadap perencanaan SDM. Demikian pula faktor politik nasional dan internasional. Misalnya hubungan bilatreal antara dua negara yang semula normal, jika mengalami goncangan karena sebab-sebab politis, akan berpengaruh pada iklim/lingkungan bisnis, tidak saja pada dua negara tersebut, tetapi juga banyak pada negara lainnya. Pengaruhnya dapat terjadi pada dihentikannya ekspor-impor antar kedua negara sehingga terjadi penciutan pasar, tumbuhnya perasaan nasionalisme yang eksklusif, dan lain-lain. Kondisi itu akan berpengaruh pada perencanaan SDM yang diantaranya berupa keharusan mengurangi tenaga kerja, mengganti tenaga kerja asing dari negara yang bersangkutan dan sebagainya.
Selanjutnya mengenai faktor hukum nasional dan internasional, yang tidak mungkin dielakkan pengaruhnya pada perencanaan SDM. Faktor hukum tentang upah, ketenagakerjaan, perpajakan dan lain-lain sangat besar pengaruhnya pada perhitungan cost-benefit ratio, yang sangat menentukan kekuatan perusahaan/organisasi dalam pendayagunaan SDM, sehingga berdampak langsung pada perencanaan SDM. Misalnya ketentuan hukum dalam perundang-undangan yang mengatur penggunaan tenaga kerja asing, pengaturan Upah Minimum Regional (UMR), pencegahan kerusakan pelestarian lingkungan karena limbah dan lain-lain ternyata besar pengaruhnya dalam mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang kompetitif. Kondisi itu berpengaruh pula pada kemampuan membayar upah dalam memperkerjakan SDM, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun dari segi keterampilan atau keahliannya, yang berdampak langsung pada perencanaan SDM.

c.       Faktor Teknologi
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, telah diiringi pula dengan dihasilkannya teknologi baru, baik yang berhubungan dengan cara kerja dan peralatan untuk peningkatan produktivitas dan kualitasnya, maupun untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang juga terus menerus meningkay kualitasnya. Sehubungan dengan itu kenyataan menunjukkan kecenderungan, bahwa kecepatan memberikan respon untuk memanfaatkan atau tidak teknologi baru, sangat berpengaruh pada kemampuan perusahaan/organisasi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya. Organisasi/perusahaan yang mengabaikan usaha penyesuaian dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, akan gagal dalam berkompetisi. Demikian pula bagi perusahaan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh barang yang berteknologi canggih, atau jasa yang dengan kemudahan dan kenyamanan karena didukung teknologi canggih, akan mengalami kesulitan serius dalam mempertahankan eksistesinya. Dalam kondisi seperti itu berarti perencanaan SDM perlu disesuaikan, karena semakin banyak diperlukan SDM yang berkualitas dari sudut penguasaan keterampilan atau keahlian bekerja dengan terknologi canggih atau yang mampu menghasilkan produk barang dan jasa yang di produksi dengan teknologi canggih. Sebaliknya juga dapat terjadi kemungkinan harus menunjukan jumlah tenaga kerja, karena fungsinya telah diambil alih oleh mesin-mesin, komputer atau robot-robot.

d.      Faktor Pesaing
Faktor pesaing merupakan wujud dari tantangan yang semakin berat dan tajam di penghujung abad XX dan memasuki abad XXI dalam dunia bisnis. Pesaing yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama, bagi suatu organisasi/perusahaan akan mempengaruhi pasar bagi produknya, baik berupa barang ataupun jasa. Untuk merebut dan memenangkan pemasaran tersebut, suatu organisasi/perusahaan memerlukan SDM yang kompetitif. Dalam keadaan itu akan terjadi pula persaingan dalam mendapatkan SDM yang memiliki keterampilan atau keahlian, baik dalam meningkatkan produktivitas secara kualitatif dan kuantitatif, maupun dalam merebut dan memperluas pasar. Kenyataan seperti itu pasti akan mempengaruhi perencanaan SDM dilingkungan suatu organisasi/perusahaan.
2. Faktor Internal (Organisasi)
a.       Rencana Strategik dan Rencana Operasional (Taktik)
Rencana Strategik dan Rencana Operasional bisnis suatu perusahaan bagaimanapun baiknya, tidak mungkin terwujud tanpa SDM yang relevan dan kompetitif, SDM yang relevan maksudnya dalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan atau keahlian yang serasi dengan bidang bisnis organisasi/perusahaan sehingga mampu meningkatka produk secara berkualitas. Sedang SDM yang kompetitif dengan karakteristiknya adalah yang mampu memenangkan persaingan bisnis. Oleh karena itu, setiap kali terjadi perbaikan, penyempurnaan atau perubahan Rencana Strategi dan Rencana Operasional bisnis, maka akan berpengaruh pada penyempurnaan SDM.

b.      Anggaran/cost SDM
SDM dilingkungan organisasi/perusahaan yang disebut pekerja atau karyawan, adalah orang yang digaji/diberi upah dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya. Semakin penting kedudukannya dalam organisasi  /perusahaan,semakin besar pula upah/gaji yang harus diberikan.
Dari sisi lain semakin banyak jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mensusksekan bisnis sebuah perusahaan, maka semakin besar pula dana yang diperlukan untuk membayar upah/gajinya.
Disamping itu perusahaan/organisasi perusahaan masih harus menyediakan sejumlah dana sebagai anggaran untuk pembinaan dan pengembangan tenaga kerja baik dalam rangka menhargai prestasinya maupun memenuhi kebutuhannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
Kondisi seperti disebutkan diatas berarti bahwa kemampuan organisasi/perusahaan dalam menyediakan anggaran untuk memperkejakan SDM sesuai dengan bisnisnya. Sangat besar pengaruhnya pada perencanaan SDM. Dengan anggaran yang cukup, dapat direncanakan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan. Sebaliknya dengan anggaran yang terbatas, maka perencanaan SDM harus disesuaikan, dengan sekurang-kurangnya untuk difokuskan pada tenaga kerja kunci.

c.       Peramalan (Prediksi) Produksi dan Penjualan
Faktor ini berpengaruhi pada kemampuan msenyediakan anggaran SDM sebagaimana telah dikemukakan diatas, meskipun belum nsecara kongkrit. Peramalan tersebut tidak boleh sekedar dilakukan secara spekulatif, tetapi harus didasarkan pada data yang ada sebelumnya dari survey pasar, agar dapat dilakukan perhitungan yang obyektif. Atas dasar prediksi seperti itu dapat diperkirakan berapa jumlah kebutuhan pasar yang akan terjual, untuk memperkirakan jumlah yang sebaiknya/seharusnya yang diproduksi at suatu jangka waktu tertentu. Dengan demikian jelaslah bahwa peramalan produk dan penjualan barang atau jasa, ikut mempengaruhi perencanaan SDM, karena menentukan jumlah anggaran SDM, sebagaimana dikemukakan dalam uraian terdahulu.

d.      Faktor Bisnis Baru
Dengan memperhatikan lingkungan/iklim bisnis dan kemampuan menjaring, memganalisis dan memanfaatkan informasi, selalu terbuka peluang bagi sebuah perusahaan/organisasi untuk mengembangkan usaha bisnisnya. Pengembangan dimaksud tidak sekedar berapa usaha memperluas atau mendapatkan pasar baru, yang memungkinkan peningkatan jumlah produk. Pengembangan dimaksudkan juga kejelian dan keberanian untuk memasuki bisnis baru, yang berdasarakan pengamatan dan analisis seperti disebutkan diatas, memeiliki prospek yang baik dan positif untuk meraih keuntungan. Bisnis baru tidak berarti harus menidirkan organisasi/perusahaan baru, tetapi menyelenggarakan suatu bidang bisnis yang selama ini belum atau bukan menjadi garapan sebuah perusahaan/organisasi yang sudah operasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk dapat mempertahankan eksistensi organisasi/perusahaan melalui bisnis lama, dan agar berhasil memperkuat eksistensi bisnis baru, maka diperlukan usaha penyesuaian perencanaan SDM.

e.       Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
Desain organisasi dan desain pekerjaan pada dasarnya merupakan cara menerjemahkan Rencana Strategik dan Rencana Oprasional , yang dirancang untuk mewujudkan pekerjaan agar berlangsung efektif dan efisien.  Dengan organisasi yang berkotak-kotak dengan unit kerja yang tidak berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Berarti harus menyediakan tenaga kerja sesuai dengan volume kerja pada setiap unit kerja. Jenis pekerjaan yang sama pada dua atau lebih unit kerja, tidak boleh dikerjakan oleh seorang tenaga kerja, tetapi harus disediakan masing-masing seorang pekerja untuk setiap unit kerja.
Demikian pula jika pekerjaan didesain secara individual, bukan dalam bentuk tim kerja, sehingga setiap pekerja harus menyelesaikan sendiri suatu pekerjaan dari tahap awal sampai menghasilkan sesuatu.

f.       Faktor Keterbukaan dan Keikutsertaan Manajer
Manajer yang terbuka dan bersedia ikut serta dengan memberikan informasi yang lengkap untuk melakukan analisis tenaga kerja dan selanjutnya dalam menyusun perencanaan SDM, akan memberikan peluang dihasilkannya perencanaan yang akura. Demikian pula keterbukaan dan keikutsertaan top manajer terutama dalam menyediakan anggaran, penetapan kebijaksanaan dan peraturan yang mendukung, penyediaan fasilitas dan lain-lain. Akan memungkinkan mencapai hasil yang maksimal dan terbaik dalam menyusun perencanaan SDM.
3. Faktor Ketenagakerjaan
a.       Pensiun, pemutusan hubungan kerja, meninggal dunia, dan tenaga kerja yang selalu absen, dalam perencanaan SDM harus diperhitungkan sebagai pengurangan tenaga kerja, atau harus diganti.
b.      Promosi, pindah, tenaga kerja yang mendapat pelatihan dan yang mengikuti pendidikan diluar perusahaan organisasi/perusahaan sehingga keterampilan/keahliannya meningkat.


4.   Faktor-Faktor Lain
a.       Pasar Tenaga Kerja
Menyangkut tenaga kerja yang terampil/berkahlian yang langka, untuk memastikan berapa banyaknya yang diperlukan dan kemungkinan mendapatkannya dipasar tenaga kerja.
b.      Prestasi Kerja
Berpengaruh pada peraturan penempatan dalam perencanaan SDM.
c.       Waktu yang tersedia untuk mencapai sasaran tujuan bisnis jangka pendek.
d.      Faktor Demografi
Dalam perencanaan SDM sebaiknya dihindari pekerja yang suka membuat masalah.
e.       Faktor Supervisi
Memperhitungkan kemampuannya dalam memberikan bimbingan dan pengawasan.
f.       Faktor Staf Pendukung
Yang harus memberikan pelayanan pada tenaga kerja produk lini, yang dalam perencanaan SDM harus diperhitungkan perimbangan jumlahnya.
g.      Faktor Lokasi
Lokasi yang jauh dari pemukiman akan membawa resiko pada penyediaan anggaran SDM.
Dari uraian-uraian diatas jelas pada perencanaan SDM harus memperhitungkan sumber tenaga kerja, yang terdiri dari :
1.      Sumber dari dalam organisasi/perusahaan
2.      Sumber dari luar organisasi/perusahaan
Oleh karena aspek-aspek mengenai kedua sumber tenaga kerja tersebut, erat kaitannya dengan rekruitmen tenaga kerja sebagai salah satu kegiatan manajemen SDM.

3.      Hubungan antara Perencanaan Sumber Daya Manusia dengan Anggra
Anggaran, Telah umum diketahui bahwa anggaran merupakan program kerja suatu organisasi untuk satu kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam jumlah uang. Berarti bahwa dalam arti yang sebenar-benarnya, anggaran merupakan cermin dari komitmen manajemen terhadap usaha pencapaian sasaran yang telah ditentukan. Memang dalam hal penetuan anggaran harus selalu diartikan sebagai berkurangnyatingkat komitmen manajemen lumnya. Tindakan demikian bisa merupakan akibat berbagai faktor, baik yang bersifat eksternal maupun internal, yang haruskan manajemen melakukan berbagai penyesuaian. Yang jelas ialah bahwa anggaran merupakan instrumen operasionalisasi jangka pendek dalam rangka usaha mencapai sasaran jangka panjang yang biasanya memang memerlukan penahapan. Mudah membayangkan bahwa bertambahnya anggaran berdampak positif terharap pengadaan dan pemanfaatan sumber daya manusia. Sebaliknyalah yang terjadi apabila anggaran harus dikurangi.
Penyusunan Anggaran Sumber Daya Manusia, merupakan kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Tujuannya, untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan tenaga kerja. Penyusunan anggaran tenaga kerja ini disebut pula dengan penyusunan formasi.

4.      Anggaran dan Manajemen Keuangan
4.1 Anggaran
Anggaran memberlakukan struktur formal – sistem penggangaran – yang diperlukan oleh semua organisasi bahkan yang terkecil. Penganggaran mererupakan proses memformulasi rencana suatu organisasi. Kita akan membahas empat keunggulan utama dari penganggaran yang efektif:
1.      penganggaran membuat manajer lebih berfokus pada memformalisasikan tanggung jawabnya atas perencanaan.
2.      Penganggaran  memberikan kesempatan bagi manajer untuk mengevaluasi ulang aktivitas yang ada dan mengevaluasi aktivitas baru yang mungkin.
3.      Penganggaran membantu manajer dalam mengomunikasikan tujuan dan mengkoordinasikan tindakan dalam organisasi.
4.      Penganggaran menyediakan benchmark (tolok ukur) untuk mengevaluasi kinerja lanjutan.

4.1.1        Jenis anggaran
Anggaran yang paling bersifat langsung dan kurang terinci adalah rencana strategis (strategic plan), yang menerapkan keseluruhan sasaran dan tujuan organisasi. Rencana jangka Panjang (long-range plan) rencana jangka Panjang umumnya yang menghasilkan laporan keuangan yang diramalkan untuk periode 5 hingga 10 tahun. Perusahaan mengkoordinasikan rencana jangka Panjangnya dengan anggaran modal (capital budget), yang merinci pengeluaran yang direncanakan untuk fasilitas, peralatan, produk baru, dan investasi jangka Panjang lainnya. Rencana jangka pendek dan anggaran akan mamandu operasi sehari-hari.
Anggran induk (master budget) adalah analisi terinci dan komprehensif atas tahun pertama rencana jangka panjang. Angggran itu mengkuantifikasi target penjualan, pembelian, produk, produksi, distribusi, dan pembiayaan dalam bentuk laporan keuangan yang dan skedul operasi pendukung.
Anggaran kontinu (countinuous budget) atau anggaran berputar (rolling budget) adalah anggran induk yang hanya menambahkan suatu bulan (atau kuartal) di masa mendatang begitu bulan (atau kuartal) yang baru berakhir telah dihentikan.

4.1.2        Anggaran sebagai model perencanan keuangan
Model perencanaan keuangan (financial planning model) yang efektif, yaitu model matematika yang dapat memasukka pengaruh dari asumsi alternatif tentang penjualan, biaya, atau bauran produk. Model perencanaan keuangan akan menyediakan anggaran operasi dan keuangan menurut asumsi alternative tentang bauran produk, tingkat penjualan, kendala produksi, tingkat kualitas, penjadwalan, dan sebagainnya.
Penggunaan  anggaran induk dengan cara ini merupakan proses langkah demi langkah dimana manajer merevisi rencana tentatifnya ketika memperoleh pandangan dari berbagai aspek aktivitas yang diharapkan.

4.2  Manajemen keuangan
Tujuan manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan keseluruhan yaitu kemakmuran yang maksimal, manajer keuangan harus mejabarkan tujuan perusahaan itu ke dalam tujuan-tujuan yang lebih terperinci. Bagi bagian keuangan penjabaran tujuan tersebut dapat dilakukan dengan du acara pendekatan:
1.      Pendekatan risiko hasil dalam pendekatan ini menekankan agar manajer keuangan harus meciptakan laba yang maksimum tetapi dengan tingkat risiko yang minimum. Untuk memperoleh keseimbangan tersebut maka perusahaan  harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aliran dana dengan memberikan kemungkinan perusahaan lingkungan usaha. Dalam hal ini meliputi 4 tujuan:
a)      Laba yang maksimal
b)     Risiko yang minimal
c)      Melakukan pengawasan aliran dana
d)     Menjaga fleksibelitas
2.      Pendekatan likuiditas profitibilitas dalam penedekatan ini manajer keuangan harus berusaha menjaga likuiditas dan profitibilitas Bersama-sama secara serasi selaras dan seimbang.

4.2.1        Fungsi manajer keuangan
Adapun fungsi tersebut ada 3 macam:
1.      Fungsi pengendalian likuiditas
Pelaksanaan fungsi ini meliputi tiga hal yaitu:
a.      perencanaan aliran cash (forecasting cash flow)
b.      pencarian dana (raising funds) baik fana yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan.
c.       Menjaga hubungan baik dengan Lembaga-lembaga keuangan khususnya bank dan lainnya.

2.      Fungsi pengendalian laba
Fungsi ini terdiri dari empat hal yaitu:
a.       Pengendalian biaya (cost control)
b.      Penentuan harga (pricing)
c.       Perencanaan laba (profit planning)
d.      Pengukuran biaya kapital (cost of capital)

3.      Fungsi manajemen dalam mengendalikan laba maupun likuiditas maka manajer keuangan harus bertindak sebagai manajer dan sebagai decision maker. Harus melakukan manajemen terhadap aktiva dan manajemen terhadap dana.

5.      Forecasting (Peramalan) SDM
Peramalan Sumber Daya Manusia menurut (Dr. A. A Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si., Psi) sangat mirip dengan pengaudit sumber daya manusia. Perbedaannya, peramalan sumber daya manusia untuk masa yang akan datang, sedangkan pengaudit lebih mengutamakan hal yang berhubungan dengan keadaan sekarang ini. Di samping itu pula, pelamalan lebih menitikberatkan pada penyesuaian terhadap perubahan eksternal organisasi, sedangkan pengauditan lebih menitikberatkan pada penyesuaian internal organisasi.
Peramalan sumber daya manusia dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (supplier) maupun pesaing dapat pula berpengaruh.
Meramalkan sumber daya manusia, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karier.

Teknik – Teknik Peramalan Sebagai Instrumen Perencanaan
1.      Ekstrapolasi
Merupakan suatu teknik peramalan dengan memproyeksikan kecenderungan-kecenderungan masa lalu ke masa depan. Artinya tingkat dan jenis perubahan yang terjadi di masa lalu digunakan sebagai bahan untuk meramalkan perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang. Artinya, teknik ini menggunakan premise bahwa masa kini merupakan produk masa lalu dan masa depan tidak bisa dilepaskan keterkaitannya dengan masa sekarang. Manfaat ekstrapolasi sebagai instrumen peramalan berangkat dari pemikiran bahwa kehidupan suatu organisasi merupakan suatu kontinuum.

2.      Indeksasi
Sebagai instrumen peramalan adalah suatu metode memperkirakan kebutuhan ketenagakerjaan di masa depan dengan menyesuaikannya dengan suatu indeks tertentu.

3.      Analisis Statistikal
Salah satu instrumen peramalan adalah Analisis Statistikal. Terutama untuk kepentingan perencanaan jangka panjang, analisis statistikal sangat bermanfaat karena analisis demikian digunakan untuk memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi sebagai penyebab bergesernya tuntutan terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia.

4.      Analisis Anggaran
Salah satu praktek manajerial dalam semua jenis organisasi adalah keharusan bagi para pimpinan berbagai satuan kerja untuk menyusun rancangan anggaran belanja bagi satuan kerja yang dipimpinnya. Rancangan anggaran belanja demikian berlaku untuk satu tahun anggaran yang bisa sama dengan tahun takwim, tetap dapat pula berbeda tergantung pada kebiasaan yang berlaku bagi organisasi yang bersangkutan.
5.      Usaha Baru
Jika ternyata usaha baru membuat perencanaan sumber daya manusia semakin rumit, para perencanaan dapat menggunakan instrumen yang dikenal dengan istilah analisis usaha baru. Penggunaan instrumen ini biasanya berarti bahwa para perencana memperhitungkan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan memperhitungkan perkiraan organisasi yang bersangkutan sendiri dengan situasi dihadapi oleh perusahaan-perusahaan lain yang sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan sejenis.

6.      Penciptaan Model dengan Bantuan Komputer
Dewasa ini salah satu pendekatan yang dianggap paling canggih dalam perencanaan sumber daya manusia adalah penciptaan berbagai model peramalan dengan bantuan komputer. Model-model yang diciptakan biasanya berupa serangkaian rumus-rumus matematikal yang secara simultan menggunakan berbagai teknik peramalan untuk menghitung kebutuhan ketenagakerjaan di masa depan. Salah satu keuntungan yang dapat dipetik dari pemanfaatan teknologi komputer dalam perencanaan sumber daya manusia ialah bahwa jika terjadi perubahan dalam penawaran dan atau permintaan ketenagakerjaan, perubahan tersebut dengan segera dapat di masukkan ke dalam komputer untuk menyempurnakan rumus peramalan sehingga aktualitasnya lebih terjamin.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun baik yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal). Setiap organisasi dalam mencapai tujuannya perlu menyusun perencanaan, karena suatu organisasi tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan kemampuan (dana, waktu, tenaga, dan sebagainya), untuk mencapai tujuan organisasi yang tidak terbatas.
























DAFTAR PUSTAKA

Sagian, Sondang P. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Saydam, Gouzali. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Jilid 1. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Nawawi, Hadari. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gitisudarmo, Indriyo dan Basri. 1989. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.