A. Pengertian Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan dari suatu negara untuk
membuat sumber daya yang dimilikinya berjalan dengan baik kepada suatu individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang terdapat antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah.
Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli
1. Dumairy (1966)
Menurut Dumairy menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah suatu sistem yang mengatur dan hubungan ekonomi antara manusia dan pembentukan kelembagaan dalam suatutatanan kehidupan, maka bisa dikatakan juga bahwa sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan suatu pandangan mereka, pola dan filsafat hidup di mana dia beristirahat.
Menurut Dumairy menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah suatu sistem yang mengatur dan hubungan ekonomi antara manusia dan pembentukan kelembagaan dalam suatutatanan kehidupan, maka bisa dikatakan juga bahwa sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan suatu pandangan mereka, pola dan filsafat hidup di mana dia beristirahat.
2. Gilarso (1992 : 486)
Menurut Gilarso menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah suatu cara untuk mengkoordinasikan suatu perilaku keseluruhan masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam suatu kegiatan menjalankan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainnya) yang sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis , dan dalam kekacauan bisa dihindari.
Menurut Gilarso menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah suatu cara untuk mengkoordinasikan suatu perilaku keseluruhan masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam suatu kegiatan menjalankan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainnya) yang sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis , dan dalam kekacauan bisa dihindari.
3. Mc. Eachren
Menurut Eachren menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah sebagai seperangkat suatu mekanisme dan institusi untuk menjawab suatu pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa yang dihasilkan. Dalam perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya ialah bagaimana sebuah sistem didirikan sebuah faktor-faktor produksi. Dalam beberapa sistem, seorang individu mungkin tidak mempunyaisemua faktor produksi. Sementara pada sistem lain, semua faktor ini ditahan oleh pemerintah. Yang sebagian besar sistem ekonomi di dunia berada di antara dua ekstrem dari sebuah sistem.
Menurut Eachren menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah sebagai seperangkat suatu mekanisme dan institusi untuk menjawab suatu pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa yang dihasilkan. Dalam perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya ialah bagaimana sebuah sistem didirikan sebuah faktor-faktor produksi. Dalam beberapa sistem, seorang individu mungkin tidak mempunyaisemua faktor produksi. Sementara pada sistem lain, semua faktor ini ditahan oleh pemerintah. Yang sebagian besar sistem ekonomi di dunia berada di antara dua ekstrem dari sebuah sistem.
4. Chester A Bemand
Menurut Chester menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah sebuah kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada suatu bagian-bagian dan masing-masing bagian itu mempunyai suatu ciri dan batas tersendiri.
Menurut Chester menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah sebuah kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada suatu bagian-bagian dan masing-masing bagian itu mempunyai suatu ciri dan batas tersendiri.
5. Dumatry (1996)
Menurut Dumatry menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah sebuah sistem yang mengatur serta menjalin suatu hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.
Menurut Dumatry menyatakan bahwa Sistem ekonomi ialah sebuah sistem yang mengatur serta menjalin suatu hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.
B.
Macam – macam Sistem Perekonomian
1. Sistem
Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi
dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem
ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh
keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut
negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Peranan pemerintah dibatasi
- Peranan modal sangat penting
2. Sistem Perekonomian Perencanaan
(Etatisme / Sosialis)
Sistem
ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung
jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar
adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan
maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti
Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
- Hak
milik individu tidak diakui.
- Seluruh
sumber daya dikuasai negara.
- Semua
masyarakat adalah karyawan bagi negara.
- Kebijakan
perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
3.
Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan
antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi
campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian,
namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri :
- Jenis
dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
- Hak
milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
- Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
- Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah.
C. Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Campuran dan Alasannya
1.
Indonesia
Perekonomian di Indonesia menganut sistem campuran antara
paham ekonomi sosialis dan liberal. Meski sebenarnya lebih disebut sebagai
sistem ekonomi campuran dengan ideologi Pancasila, atau sistem ekonomi
Pancasila. Artinya, sistem kegiatan ekonomi dijiwai oleh ideologi Pancasila,
yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasar usaha bersama berlandaskan asas
kekeluargaan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat di bawah pengawasan dan
pengendalian pemerintah.
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, perekonomian
juga berfokus pada pemanfaatan maksimal sektor kelautan yang sempat lolos
perhatian dari pemerintahan sebelumnya. Padahal wilayah Indonesia didominasi
oleh perairan. Dalam jangka panjang kebijakan ini diharapkan pula mampu
membantu perwujudan ekonomi mandiri bagi Indonesia.
Sehingga terjadi penerapan ideology Pancasila pada roda
ekonomi yang sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 terkait asas kekeluargaan ekonomi
Indonesia dengan pemanfaatan sumber daya digunakan sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan masyarakat.
2.
India
India juga menganut sistem ekonomi campuran namun memiliki
kecondongan pada paham sosialis. Sangat tingginya campur tangan pemerintah
dalam perekonomian disebabkan fokus berlebihan pada pemerataan pendapatan dan
kesejahteraan publik. Hal tersebut terjadi mulai tahun 1950-an pasca
kemerdekaan India. Sehingga kreatifitas individu masyarakat sangat kecil bahkan
mati yang menjadikan mereka sulit untuk maju. Karena segala hal diatur dan dikendalikan
oleh pemerintah.
3.
Filipina
Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan agrikultur
sebagai penyokong utama perekonomiannya. Fokus industri negara ini ada di
bidang elektronik, otomotif, pengolahan makanan, pertambangan dan tekstil.
Filipina memberikan kebebasan yang besar untuk melakukan segala hal pada pihak
swasta sehingga menjadikan tingginya kreatifitas masyarakat. Peran swasta dalam
perekonomian pun mencapai 95% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pengakuan
terhadap kepemilikan individu juga penumpukan modal memperjelas bahwa sistem
ekonomi campuran Filipina lebih condong pada sistem kapitalis. Prinsip keadilan
sistem kapitalis yaitu “setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi
kerjanya” memberikan pengaruh besar pada motivasi individu masyarakatnya untuk
maju dan berkembang.
4.
Malaysia
Dalam perekonomian Malaysia, peran pemerintah sangat kecil
sehingga menjadikan mudah dalam hal birokrasi. Banyak pengusaha dari
negara-negara lain yang melakukan bisnis di Malaysia karenanya. Imbasnya, hal
tersebut mampu mengurangi tingkat pengangguran masyarakat dan menaikkan
pendapatan nasional. Kemajuan teknologi juga berperan dalam mempercepat
pembangunan infrastrukturnya. Itulah yang menjadikan perekonomian Malaysia
tumbuh dengan pesat.
A.
Negara yang Menganut
Sistem Ekonomi Sosialis
1. China
Saat ini
ekonomi China sekilas menganut sistem ekonomi liberal atau kapitalisme, hal ini
terlihat dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk membuka pasar
bebas internasional. Meskipun terdapat unsur liberal, pemerintah China masih
melabeli diri mereka sebagai negara yang pro terhadap sosialisme. Dari model
sistem ekonomi yang seperti ini, sebenarnya mereka telah meninggalkan bentuk
murni dari sistem ekonomi sosialis. Bentuk soaialis bisa dilihat dari total
perusahaan yang ada di China, 70% merupakan BUMN dan sisanya dikuasai oleh
swasta. Pertumbuhan angka perusahaan swasta dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan, dan inilah yang menunjukkan adanya unsur sosialis dan unsur
liberal. Dengan perubahan penerapan sistem ekonomi tersebut berdampak positif
bagi perekonomian China yaitu menempatkan negara China sebagai negara kedua
dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dunia setelah Amerika.
2. Korea Utara
Sistem
ekonomi sosialis di Korea Utara terlihat dengan adanya penguasaan dan kendali
penuh oleh pemerintah terhadap seluruh kegiatan ekonomi. Penerapan sistem
ekonominya hampir mirip dengan China namun ada sedikit perbedaan yang tidak
akan pernah ditemukan, yaitu tidak adanya Bursa Efek di Korea Utara. Indikasi
ini menunjukkan bahwa negara Korea Utara sangat tertutup dan tidak mudah untuk
membuka penanaman investasi asing di negaranya, dan bisa dibilang sistem
ekonomi Korea Utara lebih sosialis dibanding dengan China.
3. Kuba
Kuba
merupakan salah satu negara sosialis yang paling menonjol diantara negara yang
lain dalam menerapkan sistem ekonomi sosialis. Jika kita melihat ciri-ciri
negara sosialis, maka semua ciri tersebut hampir seluruhnya dapat terlihat pada
negara Kuba, seperti dominannya peran pemerintah dalam mengendalikan seluruh
kegiatan ekonomi negara, terdapatnya fasilitas kesehatan yang dibentuk oleh
pemerintah untuk rakyatnya, adanya sekolah gratis yang diberikan untuk rakyat
di segala jenjang pendidikan, negara memberikan hunian untuk rakyatnya dengan
program subsidi, dan negara memberikan subsidi untuk bahan pangan. Dari
bagaimana cara Kuba menjalankan kegiatan negara dan ekonominya, sangat terlihat
sekali jika negara ini paling sosialis dibanding dengan negara yang lain.
Perubahan
sistem ekonomi Kuba mulai terjadi pada tahun 2010, dimana sistem yang mereka
anut hingga sekarang menerapkan sistem ekonomi ganda, yaitu sistem ekonomi
sosialis untuk beberapa sektor tertentu, dan sistem ekonomi campuran. Dengan
menerapkan dual sistem ini, Kuba mencoba untuk melakukan revolusi untuk
mewujudkan pasar bebas dengan membuka kegiatan ekspor impor dengan dunia
internasional dan memanfaatkan kekayaan pariwisata. Alasan lain terjadinya
perubahan sistem ekonomi adalah karena beban negara dalam memberikan dana
subsidi yang begitu besar untuk beragam sektor yang ada dalam negara.
B. Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal
1. Amerika Serikat
Liberalisme
yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt
adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha
individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan
permasalahan politis baik di dalam maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden
AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal di AS
itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong kebebasan
ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari
norma-norma sosial bersifat membatasi. Karena sejak Perang Dunia II,
liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti paham
ideologi liberalisme klasik.
Sumber :